gerbang sakti

lapan hari seminggu,
dua puluh lima jam sehari,
kala dibintik sang bintang,
sinaran mentari memancar menari,
bakar diri bahang berjuntai,
menggali bumi di buai sakti,
siapa lalu siapa berderai...
cari hakiki dalam ilusi,
menyimpul akal membelit gusi..
akhirnya tanah jua kembali...

gerbang sakti

lapan hari seminggu,
dua puluh lima jam sehari,
kala dibintik sang bintang,
sinaran mentari memancar menari,
bakar diri bahang berjuntai,
menggali bumi di buai sakti,
siapa lalu siapa berderai...
cari hakiki dalam ilusi,
menyimpul akal membelit gusi..
akhirnya tanah jua kembali...

asid dan alkali

menniti arus keasidan mu,
menggamit sejuta kemasaman mu,
mengorak cara mengatur sejuta langkah demi mencari diri mu,
diri yang merapuhkan hati ku,
diri yang mencairkan setiap titik kulit ku sehingga ku meronta,
siapa kamu si perapuh durjana,
puas sudah aku menrobek setiap inci molekul kamu,
demi menhapuskan mu dengan setitik alkali,
membenam setiap molekul mu ke setiap penjuru alam,
mengaibkan mu dari lilikan mata ku yang membunuh,
nyah kau ,
namun sammpai kapan
aku akan lali dengan kemusnahan,
aku akan teguh dengan robekan hati yang semakin menyeksa diri,
hati yang dimamah sehingga darah menjadi asid,
mungkin kah keasidan mu adalah terbaik untuk ku...?